Sabtu, 05 Januari 2013

Bolehkah Makan Cumi? Ini Jawabannya!

Bolehkah Makan Cumi – Di masa kehamilannya, seorang perempuan memang sangat rentan terkena dilema kesehatan akhir perubahan kondisi tubuhnya. Kebutuhan nutrisi yang semakin meningkat seiring dengan bertambahnya usia kandungan misalnya, harus disiasati dengan asupan masakan yang baik dengan gizi seimbang.

Seperti diketahui bahwa yang terjadi di masyarakat kita, permasalahan selama masa kehamilan utamanya memang lebih berfokus pada konsumsi makanan. Konsumsi makanan, baik dalam jumlah, jenis, maupun kelengkapan gizi menjadi hal vital dalam menjaga kesehatan janin dan sang ibu.

Untuk menawarkan kualitas kesehatan kehamilan yang lebih baik diharapkan asupan nutrisi tinggi setiap hari. Tidak hanya itu saja, acara dari ibu hamil harus dibatasi untuk menjaga kesehatan janin. Berbicara mengenai masakan ibu hamil, sekarang banyak mitos-mitos dan fakta seputar masakan untuk ibu hamil. Terkadang seorang ibu hamil tidak memperdulikan asupan nutrisi dengan mengkonsumsi makanan yang dihentikan bagi ibu hamil, dan hasilnya tidak baik untuk kesehatan janin.

 seorang perempuan memang sangat rentan terkena dilema kesehatan akhir perubahan kondisi tu Bolehkah  Makan Cumi? Ini Jawabannya!

Bolehkah Makan Cumi

Salah satu jenis masakan yang dihentikan dikonsumsi pada masa hamil contohnya ialah cumi cumi. Konsumsi cumi selama hamil sekarang memang banyak diperdebatkan alasannya ialah di satu sisi dia sanggup memberi banyak manfaat, sementara di sisi lainnya dia sanggup menimbulkan dilema pada pertumbuhan janin.

Cumi-cumi mempunyai kandungan omega 3 tinggi. Kandungan ini sangat bermanfaat dalam memacu pertumbuhan otak janin sehingga dia akan cerdas semenjak dalam kandungan. Akan tetapi manfaat tersebut ternyata tidak sebanding dengan pengaruh yang akan diterima oleh ibu hamil yang mengkonsumsinya. Dua alasan utama tidak dibolehkannya ibu hamil makan cumi ialah alasannya ialah kandungan merkuri dan kandungan bakterinya.

Terdapat Kandungan Merkuri

Kita tahu bahwa merkuri tidak boleh dikonsumsi insan dalam jumlah banyak ataupun sedikit. Merkuri merupakan satu zat kimia yang tidak bisa dicerna oleh badan secara maksimal. Dampak jelek dari merkuri di dalam badan bisa menghambat perkembangan janin. Jika terlalu banyak mengkonsumsi cumi, maka merkuri bisa mengalir dalam darah si ibu dan menciptakan perkembangan janin tidak sempurna. Bahkan hal ini bisa menjadikan bayi lahir cacat dan seringkali mengalami down syndrome.

Cumi-Cumi Sangat Rentan Terkena Bakteri

Cumi cumi juga sangat rentan terhadap basil jahat yakni Vibrio Parahemolyticus dan basil Salmonella. Pertanyaan bolehkah ibu hamil makan cumi ternyata semakin terang terlihat dengan pernyataan satu ini dimana dua basil tersebut bisa menimbulkan terjadinya peradangan pada otak dan menghambat perkembangan janin. Tidak hanya cumi-cumi saja, beberapa masakan maritim ibarat ikan tuna, ikan kakap, dan ikan sarden ialah jenis masakan yang wajib dihindari bagi ibu hamil.

Makanan Pengganti Cumi untuk

Banyak ibu hamil merasa kurang puas alasannya ialah tidak bisa menikmati masakan maritim ibarat cumi selama masa kehamilan. Kandungan penting yang terlewatkan begitu saja dari masakan maritim bisa digantikan dengan beberapa jenis masakan lain yang mempunyai fungsi sama. Di antaranya ialah ikan salmon dan kacang-kacangan.

Ikan salmon merupakan ikan air tawar yang mempunyai protein tinggi, omega 3, dan rendah lemak dimana sangat dibutuhkan bagi ibu hamil beserta calon janin cerdasnya. Serupa dengan ikan salmon, kacang-kacangan pun bisa menjadi opsi pengganti konsumsi cumi selama kehamilan.

Pada kesannya pertanyaan bolehkah ibu hamil makan cumi sudah terjawab. Yang perlu diingat, Anda tetap sanggup mengkonsumsi cumi, hanya saja usahakan hanya makan sedikit saja sebagai obat kepingin. Selebihnya, silakan konsumsi makanan-makanan yang lebih baik dan tidak mempunyai risiko untuk kesehatan kehamilan Anda. Salam!

Artikel Terkait

Bolehkah Makan Cumi? Ini Jawabannya!
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email