Senin, 11 Februari 2013

Kenapa Bayi Sering Kentut? Ini Penyebab Dan Cara Mengatasinya!

Di usianya yang belum genap 4 bulan, bayi biasanya akan mengalami duduk perkara sering kentut atau sering buang angin, baik di dikala sedang tidur atau di kala tengah bermain mengenal lingkungan sekitarnya. Masalah bayi sering kentut merupakan proses alamiah yang terjadi alasannya beberapa penyebab. Khusus untuk bayi, ada beberapa sering kentut sanggup terjadi alasannya beberapa penyebab. Apa saja penyebab bayi sering kentut tersebut? Bagaimana cara mengatasi bayi sering kentut? Simak pemaparan berikut ini.

Bayi Sering Kentut

Masalah bayi sering kentut sanggup terjadi alasannya beberapa penyebab. Namun hal pertama yang menjadi alasan mengapa kondisi ini begitu sering terjadi ialah alasannya sistem pencernaan bayi yang masih belum sanggup bekerja secara sempurna.

biasanya akan mengalami duduk perkara sering kentut atau sering buang angin Kenapa Bayi Sering Kentut? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya!
Pada usia <4 bulan, sistem pencernaan bayi memang masih dalam tahap perkembangan dan pembiasaan dengan lingkungannya yang baru. Katup yang memisahkan antara tenggorokan dan lambung yang belum bekerja dengan baik, serta gerakan peristaltik di lambungnya yang gres sanggup berkontraksi lemah akan menciptakan udara yang masuk dikala si bayi menyusu jadi sulit keluar. Selain sanggup menjadi penyebab cegukan dan gumoh pada bayi, bila mencapai lambung, udara yang masuk ini kemudian akan terdekomposisi bersama proses peresapan makanan di usus halus dan terbuang, sehingga menciptakan bayi sering kentut dengan intensitas 3-4 kali setiap 20 menit.

Cara Mengatasi Bayi Sering Kentut

Meskipun sering kentut bukanlah sebuah tanda ancaman bagi kesehatan bayi, namun penanganan dan pencegahan bukan berarti tidak diharapkan untuk mengatasi hal ini. Agar si bayi sanggup lebih merasa nyaman baik ketika beristirahat maupun ketika bermain, cobalah untuk mengikuti beberapa tips dan cara mengatasi bayi sering kentut berikut ini.

1. Stimulasi Sendawa

Untuk mengatasi bayi sering kentut, pertama yang harus dilakukan ialah dengan membatasi jumlah udara yang masuk ke dalam lambung melalui stimulasi sendawa. Stimulasi sendawa dilakukan dengan menggendong bayi dengan posisi berdiri, menyandarkan kepalanya di pundak Anda, kemudian menepuk punggungnya dengan pelan. Lakukan stimulasi ini setiap final menyusui sampai bayi mulai mengeluarkan sendawanya. Perlu diketahui bahwa teknik stimulasi sendawa ini juga sanggup membantu mengatasi duduk perkara bayi sering gumoh.

2. Perhatikan Ukuran Dot

Jika bayi menyusu melalui dot, untuk mencegah bayi sering kentut, Anda perlu memperhatikan ukuran dot yang digunakannya. Ukuran dot yang terlalu besar atau terlalu kecil akan menciptakan bayi menghisap udara terlalu banyak ketika ia menyusu. Untuk itu, sesuaikanlah ukuran dotnya dengan usia bayi Anda.

3. Gunakan Telon

Mengatasi bayi sering kentut juga sanggup dilakukan dengan membalurkan minyak telon di kawasan sekitar perutnya. Ini tak lain ialah untuk menstimulasi keluarnya gas di dalam usus si bayi. Gas yang terlalu banyak di dalam perut akan menciptakan si bayi merasa tidak nyaman dan sering rewel. Agar gas cepat keluar, pembaluran minyak telon sebaiknya dikombinasikan dengan teknik pijatan sederhana.

4. Perhatikan MPASI bagi Bayi

Salah satu alasan kenapa bayi sering kentut sanggup pula terjadi alasannya imbas konsumsi makanan pengganti ASI. Oleh alasannya itu,selektiflah dalam menentukan makanan suplemen baginya, terutama bila ada keluarga Anda yang mempunyai riwayat intoleransi terhadap jenis makanan tertentu.

Nah, demikianlah pembahasan mengenai alasan kenapa bayi sering kentut beserta penyebab dan cara mengatasinya. Jika bayi Anda mengalami duduk perkara sering kentut, cobalah untuk mengikuti langkah pemberian di atas. Bila kondisinya tak kunjung membaik, segeralah hubungi dokter bila Anda merasa duduk perkara sering kentut pada bayi Anda membuatnya merasa tidak nyaman. Semoga bermanfaat.

Artikel Terkait

Kenapa Bayi Sering Kentut? Ini Penyebab Dan Cara Mengatasinya!
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email