Selama kehamilan, seseorang tentu akan pernah mengalami demam. Entah itu lantaran kondisi fisiknya yang lemah ataupun lantaran lingkungannya yang kurang sehat. Bagi orang biasa, duduk perkara demam tentu tidak terlalu jadi soal. Dengan minum Paracetamol atau Ibuprofen rutin 3 kali sehari saja, ia akan segera sembuh. Tapi bagaimana dengan ibu hamil? Bolehkah ibu hamil minum Paracetamol juga? Apakah Paracetamol untuk ibu hamil berbahaya? Nah, berikut ini mari kita simak pembahasannya.
Seperti sudah diketahui bahwa Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat telah mengkategorikan semua obat-obatan ke dalam 5 jenis. Kategori yang berdasar pada tingkat keamanan obat tersebut kalau dikonsumsi oleh ibu hamil ini antara lain:
Berdasarkan pada kategori tersebut Paracetamol sendiri termasuk ke dalam obat dengan kategori C. Paracetamol sanggup dipakai kalau perlu dan mendesak, mengingat ada kemungkinan akan menyebabkan efek samping pada janin Anda. Efek samping yang dimaksud yaitu terjadinya Attention Deficit Hyperactivity Disorders (ADHD) dan Cryptorchidism. Apa itu ADHD dan Cryptorchidism?
Attention Deficit Hyperactivity Disorders (ADHD) yaitu suatu gangguan yang menciptakan seorang anak akan sulit berkonsentrasi selama hidupnya. Ia akan sangat hiperaktif dan tak sanggup fokus. Sedangkan Cryptorchidism yaitu suatu penyakit tidak turunnya testis pada janin laki-laki. Kedua penyakit ini tentu tidak dibutuhkan terjadi pada janin Anda di kemudian hari bukan. Lalu apa yang harus dilakukan kalau demam menyerang dikala hamil?
Jika Anda mengalami demam dikala hamil, hindarilah meminum obat-obatan yang mengandung Paracetamol. Adapun beberapa obat-obat tersebut antara lain Panadol Cold And Flu (hijau), Panadol Extra (Merah), Konimex Flu dan Batuk, Neozep Forte, Decolgen, Oskadon, Mixagrip, Paratusin, Alpara, Paracetamol, (generik), Panadol (biru), Sanmol, dan Pamol.
Dari pada mengambil risiko yang besar, sebaiknya ketika demam, gunakanlah pengobatan alami yang kondusif bagi Anda dan janin. Atau untuk lebih jelasnya terkait tindakan apa yang harus dilakukan, berkonsultasilah dengan dokter kandungan Anda.
Demikianlah pemaparan mengenai Paracetamol untuk ibu hamil. Semoga sanggup memberi pencerahan bagi Anda. Salam.
Paracetamol untuk
Ada pendapat dan gosip yang menyebut kalau Paracetamol untuk ibu hamil yaitu salah satu jenis obat yang berbahaya. Banyak yang menganjurkan bahwa mengkonsumsi paracetamol untuk mengobati demam sebaiknya dihindari ketika hamil, lantaran sanggup mengganggu dan menghipnotis pertumbuhan janin. Adapun menurut Food and Drug Administration (FDA) atau BPOM Amerika, pendapat tersebut rupanya memang benar adanya. Ya, Paracetamol untuk ibu hamil memang cukup berbahaya. Apa sebabnya?Seperti sudah diketahui bahwa Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat telah mengkategorikan semua obat-obatan ke dalam 5 jenis. Kategori yang berdasar pada tingkat keamanan obat tersebut kalau dikonsumsi oleh ibu hamil ini antara lain:
- Kategori A = untuk obat yang AMAN untuk janin.
- Kategori B = untuk obat yang CUKUP AMAN untuk janin.
- Kategori C = untuk obat yang DAPAT DIGUNAKAN JIKA PERLU SAJA, lantaran kemungkinan akan memberi efek samping pada janin yang dikandung.
- Kategori D = untuk obat yang DAPAT DIGUNAKAN JIKA DARURAT, lantaran sanggup menyebabkan efek samping pada janin.
- Kategori X = untuk obat yang TIDAK PERNAH DIGUNAKAN dan SANGAT BERBAHAYA bagi janin.
Berdasarkan pada kategori tersebut Paracetamol sendiri termasuk ke dalam obat dengan kategori C. Paracetamol sanggup dipakai kalau perlu dan mendesak, mengingat ada kemungkinan akan menyebabkan efek samping pada janin Anda. Efek samping yang dimaksud yaitu terjadinya Attention Deficit Hyperactivity Disorders (ADHD) dan Cryptorchidism. Apa itu ADHD dan Cryptorchidism?
Attention Deficit Hyperactivity Disorders (ADHD) yaitu suatu gangguan yang menciptakan seorang anak akan sulit berkonsentrasi selama hidupnya. Ia akan sangat hiperaktif dan tak sanggup fokus. Sedangkan Cryptorchidism yaitu suatu penyakit tidak turunnya testis pada janin laki-laki. Kedua penyakit ini tentu tidak dibutuhkan terjadi pada janin Anda di kemudian hari bukan. Lalu apa yang harus dilakukan kalau demam menyerang dikala hamil?
Jika Anda mengalami demam dikala hamil, hindarilah meminum obat-obatan yang mengandung Paracetamol. Adapun beberapa obat-obat tersebut antara lain Panadol Cold And Flu (hijau), Panadol Extra (Merah), Konimex Flu dan Batuk, Neozep Forte, Decolgen, Oskadon, Mixagrip, Paratusin, Alpara, Paracetamol, (generik), Panadol (biru), Sanmol, dan Pamol.
Dari pada mengambil risiko yang besar, sebaiknya ketika demam, gunakanlah pengobatan alami yang kondusif bagi Anda dan janin. Atau untuk lebih jelasnya terkait tindakan apa yang harus dilakukan, berkonsultasilah dengan dokter kandungan Anda.
Demikianlah pemaparan mengenai Paracetamol untuk ibu hamil. Semoga sanggup memberi pencerahan bagi Anda. Salam.
Paracetamol Untuk Dapat Bikin Keguguran?
4/
5
Oleh
Unknown